Rabu, 13 September 2017

Pengalaman Gue Mengenai Persija Ama JakMania

Sepakbola benar-benar minat gue bermula kecil sampe saat ini automatic aku seneng banget sama yang namanya nonton pertandingan sepak bola (baik dalam / luar negeri tidak sedikit tim yang aku demenin saat kecil diantaranya Intermilan, Ajax, MU, kalo lokal saya serta ga tau tuh klub-klub yg keren yg mana. hingga suatu saat ambo diajak nonton sepak bola di gelanggang Lebak Bulus sama saudara, bener-bener ga tau apa dan seperti apa tim yg ingin bermain diwaktu itu. Ya, yg ane inget cuma satu kata “Persija”. disaat itu aku bertanya-tanya seperti apa itu Persija. setelah di stadion ada perasaan ngeri/takut, karena supporter banyak amat dan sudah buncit seluruh disaat itu gue pun duduk di lapisan 3 SD) biarpun tak singkat semula yg seumur ambo Tapi setelah kick-off dimulai, atraksi sedang dimulai. Wah memang lah beda bersama yang aku sangka. batas jadi begitu bergemuruh, penuh stamina pokoknya senang sekali disaat itu. Dan yang lebih ane tidak sangka kembali nyata-nyatanya beberapa orang yg ada didalam stadion suporter teramat ramah, sangat beragam jadwal persija jakarta seperti kita ini yakni satu bangsa semenjak engkau saya kenal yg namanya The Jakmania.

Dimanapun saya kaya baik di Jakarta atau di luar Jakarta dikala jikalau ada saling berjumpa sesama Jakmania, secara otomatis kita lagi menjadi pada seperti berbicara dgn keluarga solo makin menjadi saya cinta sama yg namanya Persija, waktu Persija mendapatkan gelar jagoan di th 2001 yang dipimpin oleh Kapten Jabrik (Nur mualim nyaris setiap pertandingan kandang aku nonton serentak di gelanggang walau tidak ada Korwil Jakmania yang menaungi ane sampai hasilnya ane buat kartu kode unsur (KTA) Jakmania dgn Korwil bontot (itu pun lantaran ada kelompok yg di wilayah sana). tiap-tiap perjalanan pergi ataupun pulang permulaan stadion saya senantiasa nebeng bersama Korwil mane aje yg dapat mengantar aku berangkat/pulang. begitu kentalnya rasa kekeluargaan sesama The Jakmania tanpa menyaksikan dari manapun mereka kaya dan tidak segan-segannya menolong sesama antar Jakmania. begitu bangganya sbg orang ori Jakarta memiliki Persija dan The Jakmania ketika itu.

dikala akhir sekolah di SD, aku mulai sejak kendor nonton Jadwal Persija, karena tuntutan makbul di SD dgn nile yang bagus amat sulit jadi harus tidak sedikit fokus ke pelajaran sekolah yg berulang dilanjut dgn sejak mulai masuk ke bangku SMP dah gitu gue lagi harus nerusin SMP di Semarang. Tapi bukan sebab itu saja ambo jadi cenanga nonton cepat ke gelanggang mendukung tim kesayangan Persija, tetapi lantaran melihat percederaan perseteruan, dan perkara yang lain yg ada di badan The Jakmania. Miris terus melihat itu seluruhnya berlangsung didepan mata aku ane jadi miliki pikiran ”apa The Jakmania bakal hancur” ?? dan berulang teringat dengan kata-kata berasal Bung Ferry, penaklukan Umum The Jakmania ketika lagi bermarkas di Lebak Bulus disaat itu, “The Jakmania tidak akan hancur dgn apapun, hanya oleh The Jakmania itu solo Yup, amat tepat kalimat itu., kapan-kapan ane nonton cepat ke stadiaon walaupun datang tunggal dan tidak dengan ada yang mengetahui menurut nonton Persija, karena malea seandainya ada yang tau aku semula nonton serta-merta distadion.

semakin langka aku nonton distadion, makin geregetan tengah mengapa dilawan seandainya memang lah cinta Persija. Dan suatu disaat saya pernah berpikir kalo juga membisu saja seperti ini malah cuma bakal menciptakan gundah hati. kenapa bukan mencari jalan keluar bagaimanakah mencari metode untuk mengatasinya hingga akhirnya bertemu bersama segelintir orang yang telah mempunyai pemikiran buncit dan kedepan pada menghasilkan satu buah komunitas yg nantinya saya bermaksud jadi panutan buat kawan-kawan Jakmania lain maupun pendukung yang lain kepada membuat tambah The Jakmania sama buat waktu dulu kita mengawali The Jakmania buat awalnya.dan membentuk diri kita solo sebagai sample bagi rekan yang lain Maka terbentuklah komunitas itu dan sepertinya disaat ini sudah banyak anggotanya terlebih hingga tidak jarang masuk sarana dgn kreatifitasnya